Lanjutnya, budidaya tanaman kopi dan kakao di Kotamobagu, sangat memiliki potensi akan menjadi komoditas unggulan nantinya. Untuk itu, Distankan Kotamobagu akan lebih konsen memberikan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan.
“Kopi dan Kakao sangat potensi karena harganya yang cenderung stabil. Apalagi warung dan café-cafe kopi di Kotamobagu sudah semakin menjamur,” katanya.
Sementara itu, Kabid TPHP Ramjan Mokoginta menjelaskan, kegiatan pelatihan tersebut di peruntukkan bagi perwakilan petani kopi yang ada di Kotamobagu Selatan dan Kotamobagu Utara.
“Petani yang mewakili Kotamobagu Selatan antara lain, Desa Poyowa Besar 1, Poyowa Besar 2 dengan jumlah perserta sebanyak 20 orang. Ditambah dari Kotamobagu Utara Yakni Desa Bilalang sebanyak 5 orang, untuk jumlah total peserta sebanyak 25 orang,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk 2 pemateri yang hadir masing-masing yakni Nurkholis dan Edy Suharyanto. Keduanya merupakan ahli tanaman kopi dari Puslit Koka Jember, Jawa Timur, keduanya ahli di bidang budidaya tanaman kopi dan satunya lagi ahli penanganan pasca panen kopi.
“Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat kepada para peserta atau petani yang hadir dan kedepan para petani-petani di Kotamobagu akan lebih baik lagi,” harapnya. (Vic)
